SEKILAS TENTANG SOSIALISASI VAKSIN HPV / (HUMAN PAPILLOMA VIRUS)
PUSKESMAS Penanae berkunjung ke SDN 37 Kendo Kota Bima, Senin 3 April 2023 dalam rangka melakukan Sosialisasi Vaksin HPV. Bidan Putri dan Tina menyampaikan beberapa informasi penting seputar Vaksin HPV dan Kesehatan Remaja.
Berikut pemaparan sosialisasinya;
Mungkin diantara kita ada yang sudah mendengar vaksin HPV ini atau juga belum pernah mendengar sama sekali, HPV adalah singkatan dari (Human Papilloma Virus).
Human Papiloma Virus adalah Virus yang dapat menginfeksi manusia pasa sel epitel di kulit membran mukosa (salah satunya ialah daerah kelamin), dan dapat menyebabkan kegananasan atau kanker. Virus ini memiliki banyak tipe, diantaranya tipe HPV 16 dan 18 yang paling sering ditemukan di seluruh dunia dan diketahui sebagai penyebab 70% kasus keganasan di Serviks/leher rahim wanita. Tipe HPV 6 dan 11 diketahui sebagai penyebab 90% kasus kutil kelamin. Cara penularannya terutama melalui kontak atau hubungan seksual.
Virus HPV dapat menyerang laki-laki dan perempuan . Pada daerah kelamin, kanker dapat terjadi pada leher rahim, vulva atau bibir vagina, vagina dan penis, sedangkan pada daerah Non kelamin, kanker juga dapat terjadi pada bagian mulut dan saluran napas atas. Kanker leher rahim adalah kanker tersering yang disebabkan oleh Virus HPV. Didunia kanker leher rahim menduduki peringkat kedua penyebab kematian terbanyak pada wanita setelah kanker payudara. Hal inilah yang semakin meningkatkan kebutuhan masyarakat akan vaksinasi HPV di Indonesia, ada 2 jenis vaksin HPV yaitu bivalen dan tetravalen yang beredar. Bivalen mengandung 2 tipe virus HPV (16 dan 18) yang dapat mencegah kanker leher rahim, sedangkan tetravalen mengandung 4 jenis virus HPV (6,11,16 dan 18) yang dapat mencegah sekaligus kanker leher rahim dan juga kutil kelamin atau genital ward.
Saat ini, pemberian vaksin HPV di Indonesia disarankan pada remaja perempuan mulai dari usia 10 tahun keatas sedangkan di luar negeri vaksinasi HPV juga disarankan untuk remaja laki-laki. Pada remaja, biasanya penyuntikan vaksin dilakukan secara intramuskular di deltoid yaitu otot bahu yang terbesar. Vaksin diberikan sebanyak 3 kali dengan jadwal pemberian vaksin pada bulan 0, lalu 1 atau 2 bulan setelah penyuntikan pertama tergantung jenis vaksin (bivalen atau tetravalen), dan terakhir 6 bulan setelah penyuntikan pertama. Apabila ada jadwal pemberian vaksin terlewat karena sakit atau hal lain maka pemberian vaksin tidak harus diulang dari awal, cukup dengan melengkapi dosis yang tertinggal tersebut.
Dan untuk informasi awal, jadwal Vaksin HPV akan dimulai sekitar bulan November 2023 nanti" Tutur bu Putri, Vaksinator Puskesmas Penanae.
Selama ini beberapa kaum masyarakat beranggapan bahwa vaksin HPV pada anak-anak tidak perlu diberikan karena pada usia tersebut hubungan seksual belum dilakukan, Namun, sebenarnya vaksin HPV justru harus diberikan sebelum seseorang berhubungan seksual. Akan terlambat jika vaksin HPV baru diberikan saat seseorang sudah melakukan hubungan seksual, karena bisa saja orang tersebut sudah terinfeksi HPV.
Selain belum aktif berhubungan seksual, pemberian vaksin HPV saat anak-anak memiliki manfaat lain yaitu pemberian vaksin hanya membutuhkan 2 dosis untuk usia 10-13 tahun, sedangkan untuk usia 16-18 tahun atau remaja akhir pemerian vaksin membutuhkan 3 dosis. Berdasarkan penelitian, pemberian vaksin HPV 2 dosis pada usia 10-13 tahun terbukti membentuk kadar antibodi yang tidak lebih rendah dibandingkan dengan pemberian 3 dosis pada usia 16-18 tahun. Perlu diketahui harga vaksin HPV masih cukup mahal sehingga pemberian 2 dosis merupakan suatu solusi yang efisien.
Melihat manfaat vaksin HPV dalam mencegah keganasan, amatlah berguna untuk melakukan vaksin HPV pada remaja perempuan. Vaksin HPV dapat ditemukan di klinik/RS terdekat, saat ini vaksin HPV belum tersedia di Puskesmas karena belum termaksud program imunisasi nasional. Namun, vaksin HPV telah diberikan pada anak sekolah perempuan kelas 5 dan 6 dibeberapa kota secara cuma-cuma.