PROGRAM P5 (PROJEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA)
PROJEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA
1.
D Dalam Struktur Kurikulum Merdeka, muatanya pembelajaran terdiri dari dua yaitu kegiatan Intrakurikuler sebanyak 70 % dan Projek Penguatan Pancasila 30%. Saat peserta didik sudah menguasai materi ajar dengan baik namun mengalami kendala dalam menggunakannya secara kontekstual serta memecahkan masalah sehari-hari, maka memberikan sebuah projek adalah salah satu cara dalam memberikan pengalaman nyata kepada peserta didik. Dengan projek, satuan pendidikan dapat mengajak peserta didik belajar melalui tema-tema yang beragam.
tEMA DALAM SATU TAHUN AJARAN
Dalam Projek Penguatan
Profil Pelajar Pancasila, terdapat 7 (tujuh) tema, yakni:
a. Gaya
Hidup Berkelanjutan (SD-SMA/SMK)
b. Kearifan
Lokal (SD-SMA/SMK)
c. Bhineka
Tunggal Ika (SD-SMA/SMK)
d. Bangunanlah
Jiwa dan Raganya (SMP-SMA/SMK)
e. Suara
Demokrasi (SMP-SMA/SMK)
f. Berekayasa
dan Berteknologi Untuk Membangun NKRI (SD- SMA/SMK)
g. Kewirausahaan
(SD-SMA/SMK)
Tema Wajib di SMK yaitu Kebekerjaan dan Budaya Kerja.
Tapi untuk satuan pendidikan Dasar diperkenankan untuk memilih dua tema dalam satu tahun ajaran.
Adapun tema Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) yang dipilih oleh SDN 37 Kendo Kota Bima " Gaya Hidup Berkelanjutan" Dengan mengangkat Judul " Berkebun menjaga lingkungan Ku"' yang dimulai Tanggal 15 Desember sampai dengan 28 Februari 2023.
Mengapa memilih gaya hidup berkelanjutan?
Gaya Hidup Berkelanjutan akan membangun pemahaman murid terhadap dampak dari aktivitas manusia, baik jangka pendek maupun Panjang. Terhadap kelangsungan kehidupan didunia maupun lingkungan sekitarnya. Seperti mengolah sampah dan memanfaatkanya untuk kehidupan manusia. (Projek Pengolahan sampah Jakarta). ( Projek Hutan sebagai paru-paru dunia untuk di Kalimantan) (Kontekstual sesuai karakteristik daerah). Mari Menanam dan Berkebun ( untuk kendo).
Dalam merancang projek penguatan profil Pancasila. Hal-hal yang tercangkup dalam setiap tema P5 mencakup unsur pembahasan yang luas hal ini dilakukan agar tiap setiap guru dapat menyesuaikan dengan situasi dan kondisi sekolah dan daerahnya masing-masing.
Lalu bagaimana dengan tema yang lain?
1. Kearifan Lokal membangun rasa ingin tahu melalui inkuiri atau proses melalui informasi serta eksplorasi tentang budaya dan kearifan lokal masyarakat sekitar atau daerah tersebut juga perkembangannya.
2. Bhinekka Tunggal Ika para murid akan belajar membangun dialog penuh hormat tentang keberagaman masyarakat di Indonesia. Serta nilai-nilai ajaran yang dianutnya.
3. Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI akan mengajak para murid untuk berkolaborasi dalam melatih pikir kritis, kreatif dan inovatif. Sekaligus kemampuan untuk berempati untuk berekayasa membangun produk teknologi yang memudahkan kegiatan dirinya dan juga sekitarnya.
4. Kewirausahaan. Para murid akan mengidentifikasi potensi ekonomi di tingkat lokal dan masalah yang ada dalam pengembangan potensi tersebut. Serta kaitanya dengan aspek lingkungan sosial, kesejahteraan masyarakat dalam tema Kewirausahaan.
TEMA PROJEK
1. GAYA
HIDUP BERKELANJUTAN
Adalah tema yang dapat
dipelajari oleh semua jenjang yaitu SD/SMP/SMa
Apa sih tema gaya hidup
berkelanjutan?
Mengapa Alasannya karna
salah satu pembelajaran mengenai aktivitas manusia yang dapat berdampak pada
lingkungan sekitar. Seperti perilaku membuang sampah, penggunaan plastic,
penggunaan transportasi, perilaku belanja yang impulsive, dsbnya. Mulai
dikenalkan pada murid SD. Hal ini ditujukkan agar kesadaran untuk menjaga
lingkungan dan memperhatikan aktivitas yang berdampak pada linkungan sekitar
dapat ditumbuh kembangkan sejak dini.
Hubungannya dengan profil
pelajar Pancasila.
Adanya hubungan antara aktivitas
manusia dan dampaknya terhadap lingkungan baik jangka pendek maupun jangka
Panjang terhadap keberlangsungan kehidupan kehidupan baik didunia maupun di
lingkungan sekitar merupakan hal yang dapat mendorong murid untuk
berpartisipasi dalam pembangunan global yang berkelanjutan. Yang mana pada tema
ini murid dapat mempelajari mengenai kontribusi apa yang dapat dilakukan untuk
menjaga lingkungan sekitarnya. Selain itu tema ini memberikan kesempatan bagi
murid untuk langsung Mengalami pengetahuan dan mencoba menjawab isu-isu di
lingkungan sekitarnya yang berkaitan dengan alam. Projek dengan tema ini pada
akhirnya dapat menginspirasi murid untuk memberikan kontribusi dan dampak bagi
lingkungan sekitarnya sehingga sejalan dengan tujuan Profil Pelajar Pancasila.
Dalam pelaksanaan
pembelajaran dengan projek tema gaya hidup berkelanjutan murid diharapkan untuk
dapat :
1. Mengembangkan
kemampuan berpikir. Sistim untuk memahami keterkaitan aktivitas manusia dengan
dampak-dampak global yang menjadi akibatnya termaksud perubahan iklim.
2. Membangun
kesadaran. Membangun kesadaran untuk bersikap dan berperilaku ramah lingkungan,
mencari jalan keluar untuk masalah lingkungan. Memperomosikan gaya hidup serta
perilaku yang lebih berkelanjutan dalam keseharian.
3. Mempelajari
potensi krisis keberlanjutan. Yang terjadi dilingkungan sekitar, contohnya
bencana alam akibat perubahan iklim, krisis pangan, krisis air bersih dll serta
mengembangan kesiapan untuk menghadapi dan memitigasinya.
ISU-ISU YANG DAPAT DI
AMBIL DALAM TEMA INI ialah
a. Setiap
satuan Pendidikan dapat mengakat isu-isu yang berbeda sesuai dengan keadaan
lingkungan sekitarnya, contohnya kota Jakarta dengan banjirnya, daerah bantar
gebang dengan pengelolaan sampahnya,
atau pulau Kalimantan yang memiliki hutan sebagai paru-paru dunia. Isu seperti
peningkatan emisi karbon, penggunaan kantong plastic yang Satu topik akan
mempunyai kedalaman pembahasan yang berbeda dalam setiap jenjang disesuaikan
dengan perkembangan umur murid.
Selain itu, topik yang
diangkat dapat dikaitkan dengan isu yang terjadi di daerah. Misalnya isu di
daerah jawa barat terkait dengan tercemarnya Sungai Citarum. Topik yang dipilih
dapat berupa revitalisasi dungai citarum. Pada fase A murid dilibatkan dalam
aktivitas sederhana seperti membuat system pembuangan dan pemilahan sampah.
Aktivitasnya dapat berupa memilah dan membersihkan sampah dilingkungannya
terutama disekitar sungai. Fase B murid diajak untuk mengumpulkan dan mengolah
data survey mengenai perilaku membuang sampah dan aktivitas yang dilakukan
disekitar sungai yang dapat mencemari sungai. Hasil dari survey diolah dan
dicarikan solusinya. Agar warga di sekitar sungai dapat lebih menjaga
kebersihan sungai. Fase C murid sudah bisa diajak membuat kampanye
2. KEARIFAN
LOKAL
Dimasa sekarang ini para
murid yang tidak lagi mengenal akar budaya / kearifan lokal di daerah
masing-masing. Saat ini kemajuan teknologi membuka begitu banyak pintu yang
memungkinkan keterhubungan global yang semakin luas. Banjir pengaruh dari luar
Indonesia pasti sedikit banyak mempengaruhi gaya hidup dan nilai-nilai yang
mereka anut.
Seberapa penting murid
mengenal kearifan lokal di SDN 37 Kendo Kota Bima. Masyarakat sekarang sudah
jauh berubah tapi banyak kearifan lokal yang masih relevan dengan hingga saat
ini misalnya yang berkaitan dengan pelestarian alam dan lingkungan. Para
leluhur kita sudah memikirkan dengan seksama bahwa bumi adalah warisan masa
depan. Murid-murid yang menggali kembali kearifan lokal ini akan makin memahami
kehidupan berkelanjutan. Para murid akan membangun kesadaran bahwa dunia adalah
rumah bersama. Dan dirinya mempunyai kecintaan dan rasa memiliki sehingga
terdorong mengambil peran dalam merawat dan menjaganya. Ini adalah cikal bakal
para murid menjadi warga dunia. Murid-murid tidak hanya menjadi warga negara
saja, tentunya murid-murid akan bangga terhadap keunikan dan ciri khas
kebudayaan, tradisi dan kearifan lokal yang merupakan bagian dari kekayaan
budaya dunia. Mereka dapat tampil percaya diri dengan identitasnya sebagai
bangsa Indonesia. Menjadi warga dunia yang tetap mempunyai identitas dan
keunikan. Mereka tetap terbuka pada keragaman budaya tapi tetap memiliki
kemampuan bereflkesi diri dan tidak terdorong untuk sekedar meniru atau sekedar
mengikuti pengaruh dari luar. Itulah sebabnya.
Contohnya mengedepankan
pelajaran Muatan Lokal dengan pelajaran lain sebagai pendukung. Peljaran Muatan
Lokal ini sangat memungkinkan olahan yang sangat luas dan mendalam tinggal para
para guru dan fasilitator merencanankan sesuai fase perkembangan. Pelajaran
Muatan Lokal pun akan makin kontekstual Ketika dijadikan bagian dari projek.
Banyak sekali kearifan lokal yang terkandung didalam dongeng, lagu-lagu,
tarian, pertanian, music bahkan resep makanan.
Secara spesifik apa saja
yang menjadi bagian penting dari projek-projek penguatan penguatan profil
pelajar Pancasila dengan tema keatifan Lokal. Melalui tema kearifan Lokal para
murid akan membangun rasa ingin tahu dan kemampuan menggali informasi dan
pengetahuan atau dikenal dengan kemampuan Inquiry melalui eksplorasi tentang
budaya dan kearifan Lokal masyarakat sekitar atau daerah tersebut serta
perkembangannya. Murid-murid akan mempelajari bagaimana dan mengapa masyarakat
lokal/ daerah berkembang seperti yang ada. Bagaimana situasi tersebut
dipengaruhi oleh situasi atau konteks
yang lebih besar. Seperti nasional dan Internasional. Serta memahami apa
yang berubah dari waktu ke waktu dan apa hal yang tetap sama. Mereka juga
mempelajari Konsep dan nilai-nilai dibalik kesenian dan tradisi lokal. Serta
merefleksikan nilai-nilai apa yang dapat diambil , diterapkan dalam kehidupan
mereka. Dismaping itu para murid juga belajar untuk mempromosikan salah satu
hal menarik tentang budaya dan
nilai-nilai luhur yang dipelajarinya.
Projek yang akan
digarap pada tema kearifan lokal oleh
murid-murid dapat dikembangkan sesuai
fase perkembangan murid dan ke khasan setiap daerah tempat sekolah berada.
Dengan demikian pembelajaran akan lebih dekat, nyata dan kontekstual bagi para
murid.
SD FASE A SD KELAS 1 DAN
2
1. Pekan
Permainan Tradisional
Para murid membuat kegiatan bersama yang berkaitan dengan mengenalkan dan melakukan berbagai jenispermainan tradisional daerah sendiri atau daerah lain di Indonesia. Seperti bermain kelereng, kucing-kucingan, gobak sodor, dll. Dari seini murid dapat membangun kerja sama, kejujuran dan kegigihan.
SD FASE B SD KELAS 3 DAN
4
2. Rumah
Unik Masa Lampau
Para murid membuat
maket-maket arsitektur rumah tradisional
misalnya honey di Papua, rumah gadang di Sumatrera Barat, Uma lengge ( Untuk Bima) dll. Projek diawali
dengan pertemuan dengan narasumber yang berkompeten di bidangnya. mereka
mempelajari bentuk arsitekturnya, nama bentuk rumahnya dikaitkan dengan
etimologinya , bahan yang digunakan strategi letak pembangunannya dan cara
pembangunannya para murid membandingkan data yang mereka peroleh dengan arsitektur modern
SD FASE C SD KELAS 5 DAN
6
3. Sehari
Sehelai Benang, Setahun Sehelai kain.
Para Murid melakukan riset terhadap
kain khas di daerah mereka misalnya, kain sasaringan dari Kalsel, bentenan dari Sulut. Informasi cara
pembuatan, simbolisasi warna dan corak kain, stimologi nama kain dan penggunaan
kain tersebut. Kalau di Bima sendiri SDN 37 Kendo Kota Bima mempunyai tempat menenun kain sarung sendiri yaitu sarung nggoli.