BIMBINGAN TEKNIS PENYUSUNAN DUPAK FUNGSIONAL GURU TINGKAT KOTA BIMA TAHUN 2023
Bimbingan Teknis (Bimtek) Penyusunan Dupak Jabatan Fungsional Guru Bagi Guru Tingkat TK/SD dan SMP Negeri SE-Kota Bima. Mulai dilaksanakan hari ini senin 20 Maret sampai dengan selasa 21 Maret 2023. Terdiri dari 2 hari dan bertempat di gedung Seni dan Budaya Kota Bima. Menurut laporan ketua panitia pelaksana, kegiatan Bimtek ini diikuti oleh 117 peserta dari TK/SD dan SMP se Kota Bima. Guru TK terdiri dari 33 Orang, guru SD 69 Orang dan guru SMP 15 peserta. Narasumber kegiatan Bimtek ini terdiri dari Bapak Suhardin, S.Pd.M.M, Baharuddin, M.Pd dan Maria Ulfa, M.Pd ketiga narasumber adalah Tim penilai Dupak Kota Bima. Segala pembiayaan yang berkaitan dengan kegiatan Bimtek ini dibebankan kepada APBD Dinas Dikpora Kota Bima.
Dalam sambutannya Kepala Dinas Dikpora Kota Bima, Drs.H.Supratman, M.AP. menegaskan bahwa guru harus memahami dan melakukan pengembangan kompetensi diri sesuai Permenpan No.16 tahun 2009. Disamping itu juga untuk kedepannya diharapkan seluruh guru Kota Bima bisa merasakan Bimtek Dupak ini dan bisa mengimbaskan kepada teman-teman yang lain karna menyangkut profesi guru kedepannya.
Guru memiliki tugas yang berat, apalagi jika ingin menjadi guru yang profesional tentunya hal yang utama adalah kita harus terus belajar mengembangkan potensi kita, apalagi sekarang dengan Merdeka Belajar menuntut guru untuk terus bergerak, karna pada saatnya nanti guru akan menerapkan kurikulum merdeka. Apalagi yang perlu dipahami ialah bahwa kurikulum merdeka ini merupakan hasil evaluasi dari para ahli walaupun satuan pendidikan masih diberi pilihan untuk menggunakan kurikulum sebelumnya K13.
guru akan
menerapkan kurikulum merdeka. Apalagi yang perlu dipahami ialah bahwa kurikulum
merdeka ini merupakan hasil evaluasi dari para ahli walaupun satuan pendidikan masih
diberi pilihan untuk menggunakan kurikulum sebelumnya, K13.
Dalam Kurikulum Merdeka
siswa diberi kemerdekaan penuh lewat pembelajaran berdiferensiasi dan berpusat
pada peserta didik. Guru harus memahami bahwa tidak ada siswa yang bodoh hanya
saja mereka mempunyai kompetensi yang berbeda-beda. Pungkas beliau.
Setelah itu masuk
pada materi pertama yang dibawakan oleh Bapak Suhardin, S.Pd.M.M terkait
“Alasan penolakan PKB”. Sebagai pengantar
awal beliau sangat mengapresiasi semangat bapak/ibu yang hadir dalam rangka
pengembangan diri, mudah-mudahan kita selalu menampilkan sikap yang positif
serta tidak boleh menilai seseorang hanya dari luarnya semata. Sungguh motivasi
yang sangat menyentuh bagi kami, Penghargaan yang diberikan oleh Pak.Suhardin
cukup membangkitkan semangat untuk intens dan fokus mengikuti kegiatan BIMTEK
dihari pertama ini.
PKB adalah Pengembangan
Keprofesian Berkelanjutan yang dalam penyusunan Dupak menjadi Unsur utama dalam
memenuhi kebutuhan angka kredit fungsional guru disamping Pendidikan, kegiatan
pembelajaran dan tugas tambahan serta pengembangan diri.